Cara pemeliharaan ternak sapi diKabupaten Labuhanbatu Utara lebih banyak dengan sistem ektensif, yaitu sapi digembalakan diladang atau kebun milik masyarakat juga diareal perkebunan milik perusahaan.  Hal ini sangat mempengaruhi penularan penyakit terutama penyakit yang disebabkan oleh Virus.  Berbagai upaya sejak bulan Mei sampai kini dilakukan agar Kabupaten Labuhanbatu Utara tetap pada Zona Hijau/ bebas PMK sampai dengan awal bulan Juli.

Pada tanggal 4 Juli 2022 Petugas Kesehatan Hewan Dinas Pertanian untuk Kecamatan Marbau mendapati Laporan dari salah satu peternak di Desa Sumber Mulyo ada beberapa ternak sapinya yang menunjukkan gejala seperti gejala PMK antara lain adanya pengelupasan pada daerah sekitar mulut dan luka luka pada sekitar pergelangan/kuku.

Melalui media wa laporan disampaikan Kepala Dinas Pertanian dengan menunjukkan foto foto baik bagian mulut dan kuku dan data pemilik ternak.  Selanjutnya Dinas Pertanian melaporkan ke Balai Veteriner Medan untuk melakukan Investigasi terkait indikasi gejala PMK.  

Pada rabu, tanggal 6 Juli 2022, Tim Balai Veteriner Medan sesuai jadwal resmi melakukan investigasi dan melakukan pengambilan sampel darah, swab mulut pada 16 ekor sapi pada dua pemilik ternak.Hasil Laboratorium akan keluar lebih kurang seminggu.  Dinas pertanian melakukan penyuntikan ternak dengan antibiotik dan vitamin serta instruksi untuk mengisolasi ternak agar tidak menularkan dengan ternak yang masih sehat.  

Kegiatan ini didampingi Bapak Kepala Desa Sumber Mulyo dan Babinkamtibmas Bapak Sugiarto. (Sdj)