Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Labuhanbatu Utara Ibu drh. Sudarija,. M.M mendampingi Wakil Bupati Labuhanbatu Utara Dr. H. Samsul Tanjung, S.T,. M.H bersama Sekdakab Dr. H. Muhammad Suib, S.Pd,. M.M beserta para asisten dalam acara  sosialisasi percepatan rehabilitasi mangrove dan perencanaan perlindungan serta pengelolaan ekosistem mangrove di tingkat kabupaten Labuhanbatu Utara. Acara ini berlangsung di Hotel Permata Warna Aek Kanopan 03 s/d 04 September 2024 dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan dari Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM),Pemerintah Daerah, TNI, Kepolisian, Akademisi, NGO LSM lingkungan, serta masyarakat setempat.


Acara yang dibuka oleh Plt. Deputi Bidang Edukasi dan Sosialisasi Partisipasi Kemitraan BRGM, Dr. Ir. Surya Utama, MBA.

Dalam arahannya, Surya menekankan pentingnya pemahaman peran mangrove dalam ketahanan bencana dan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat  akan pentingnya mangrove dan tugas - tugas yang harus dilakukan dalam rangka rehabilitasi.

Wakil Bupati Labura Dr. H. Samsul Tanjung, S.T,. M.H, mewakili Bupati Labura Dr. Hendriyanto Sitorus, S.E,. M.M menyampaikan Apresiasinya terhadap kegiatan ini.


Lebih lanjut Wakil Bupati Labuhanbatu Utara mengingatakan bahwa menekankan pentingnya rehabilitasi mangrove sebagai upaya mitigasi perubahan iklim dan perlindungan lingkungan pesisir di Kabupaten Labuhanbatu Utara yang berslogan Negeri Basimpul Kuat Babuntuk Elok merupakan salah satu daerah pesisir di pantai timur Sumatera Utara. "Kecamatan Kualuh Leidong dan Kualuh Hilir sebagai daerah pesisir yang memiliki hutan mangrove yang masih baik di Desa Simandulang. Mangrove memiliki peran vital dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir dan melindungi wilayah kita dari abrasi serta bencana alam lainnya, kami berharap seluruh hutan mangrove di Labura dapat direhabilitasi untuk kesejahteraan masyarakat dan sebagai langkah antisipasi bencana," ujar Samsul.


Acara ini juga diisi dengan sesi diskusi dan tanya jawab, di mana para peserta dapat memberikan masukan dan bertukar informasi mengenai teknik rehabilitasi mangrove yang efektif. Selain itu, dilakukan identifkasi kelompok tani swadaya masyarakat untuk diberikan bantuan dan pendampingan dalam budidaya mangrove dan pendukungnya untuk meningkatkan pendapatan masyarakat okal sebagai komitmen bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Sosialisasi ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan oleh Badan Restorasi Gambut dan Mangrove di Kabupaten Labuhanbatu Utara dan direncanakan berlanjut selama dua hari, dengan agenda lanjutan berupa Forum Group Discussion (FGD).

Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan seluruh pihak dapat bekerja sama dalam upaya percepatan rehabilitasi mangrove dan perlindungan ekosistemnya, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh generasi mendatang.(SH).