Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara yang bekerja sama dengan World Agroforestry (ICRAF) terkait penyusunan dan percepatan RAD KSB Kabupaten Labuhanbatu Utara, kajian - kajian ilmiah sangat diperlukan untuk mendukung penyusunan dan menjawab dari komponen RAD KSB, salah satu kerjasama dilakukan mengenai "Pengelolaan Pertanian dan Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan yang Inklusif dan terintegrasi dengan pembangunan Daerah di Kabupaten Labuhanbatu Utara, melalui projeck SFITAL.
ICRAF bersama Pemkab Labura melakukan kajian mengenai "Rencana Bisnis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Pupuk Organik Kelapa Sawit di Kabupaten Labuhanbatu Utara" bersama mitranya PT. Riset Perkebunan Nusantara (RPN). Kajian ini membantu SFITAL dan Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara dalam menyusun rencana kegiatan dan peningkatan kapasitas yang tepat bagi para petani sawit rakyat di Kabupaten Labuhanbatu Utara. Kajian Rencana Bisnis UMKM Pupuk Organik Kelapa Sawit di Pekebun Kelapa Sawit Rakyat di Kabupaten Labuhanbatu Utara Bersama ICRAF dan PT. RPN dilaksanakan pada tanggal 15 s/d 16 Agustus 2023. Kajian kunjungan lapangan oleh tim (perwakilan Dinas Pertanian Bidang Perkebunan, ICRAF dan tim PT. RPN) dilaksanakan di lahan petani di Gapoktan Makmur Lobu Huala Kec. Kualuh Selatan, lokasi usaha bisnis pengelolaan pupuk organik di Poktan Fajar Desa Gunung Melayu Kec. Kualuh Selatan dan ke PT. Kwala Intan Sawit Selatan Desa Damuli Kebun dan PT. Grahadura Leidong Prima Desa Sukarame untuk mengkaji Peluang bisnis pengelolaan tandan kosong kelapa sawit (TANKOS) oleh kelembagaan pekebun menjadi pupuk organik.
Kajian tersebut diharapkan adanya peluang bisnis kelembagaan pekebun di Kabupaten Labuhanbatu Utara untuk mengelola limbah kelapa sawit yang salah satunya limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit (TANKOS) dari perusahaan PKS setempat untuk dapat diperoleh dan dikelola oleh kelembagaan pekebun menjadi pupuk organik sebagai usaha bisnis kelembagaan pekebun yang memiliki nilai tambah untuk petani kelapa sawit. Selain sebagai usaha bisnis petani kelapa sawit, juga dapat memperbaiki produktivitas kebun kelapa sawit rakyat dengan menggunakan pupuk organik, serta mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimia yang sekarang harganya sangat mahal. (Diperta/SH).
Peneliti Tim PT. RPN ( Valentina Sokoarsi, S.K.Pm., MA. (Peneliti Sosial), Doni Setiadi, SE. (Peneliti Bidang Ekonomi), Haryo T. Prakoso, M.Agr.Env (Peneliti Bidang Lingkungan), M. Abror Zamzani, ST (Peneliti Bidang Teknik dan Pengolahan)).